LSM
Penggerak Partisipasi Perempuan, Anak, dan Remaja Indonesia (Peppari)
Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, menyatakan, peran aktif guru sangat
penting dalam mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar.
"Kami melihat sudah banyak dilakukan sekolah dengan cara sosialisasi
dan pendekatan kepada siswa terutama oleh guru Bimbingan dan Penyuluhan
(BP) maupun Agama. Hal ini dapat mengantisipasi para remaja terjerumus
narkoba," kata Ketua LSM Peppari Boyolali, Rusmiyati, di Boyolali, Rabu
(23/3).
Ia menilai, pencegahan penyalahgunaan narkoba di berbagai sekolah di
Boyolali sudah berjalan baik. Siswa di sekolah mendapat bimbingan dari
para guru.
Mereka yang rawan terjerumus masalah itu, katanya, justru saat di
lingkungan pergaulan di luar sekolah. Oleh karena itu, kata dia,
pengawasan orang tua juga sangat diperlukan saat mereka bergaul di luar
teman sekolah.
Tetapi, katanya, anak sekarang lebih pintar. Mereka terlibat dalam
penyalahgunakan narkoba secara rapi dan sulit diketahui orang lain
termasuk orang terdekatnya.
Ia menjelaskan, Boyolali merupakan daerah perlintasan anak jalanan dari Semarang ke Solo atau sebaliknya.
Hal itu, katanya, tentunya kemungkinan mengakibatkan rawan terhadap penyalahgunaan narkoba terutama di kalangan remaja.
"Anak jalanan ini, sering ditemukan ada yang mengonsumsi narkoba.
Mereka yang menggunakan justru anak keluarga mampu, karena narkoba
diperlukan biaya cukup mahal," katanya.
Pihaknya mengharapkan peran aktif pemerintah daerah melalui dinas
terkait untuk lebih peduli dan sosialisasi terhadap pencegahan
penyalahgunaan narkoba terutama kepada generasi penerus di Boyolali.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA Negeri I Boyolali, Munjari,
menjelaskan, sekolah itu secara aktif melakukan pencegahan
penyalahgunaan narkoba.
Pihak sekolah melibatkan organisasi kesiswaan mendorong keteladanan di
antara para siswa terkait dengan pemberantasan penyalahgunaan narkoba.
"Kami aktif memberikan pencerahan terhadap siswa soal narkoba dengan
melibatkan kepolisian, guru kelas, dan pendekatan melalui ajaran
agama," katanya.
Salah satu caranya, katanya, sosialisasi dengan memutar film tentang
bahaya mengonsumsi narkoba dan dampaknya terhadap kesehatan manusia.
Selain itu, katanya, guru agama memberikan bimbingan kepada siswa
supaya turut mencegah penyalahgunaan narkoba dan saat shalat Jumat di
sekolah para siswa mendapatkan materi ceramah tentang bahaya narkoba.
"Kami belum menemukan siswa kami yang terlibat mengonsumsi narkoba di
sekolah selama ini. Sekolah ini juga akan memberikan sanksi tegas bagi
siswa yang ketahuan terlibat narkoba. Mereka bisa dikeluarkan dari
sekolah," katanya.
Guru Agama Islam SMA Negeri I Boyolali, Ragil Rubadi, menjelaskan,
siswa yang ketahuan merokok di lingkungan sekolah mendapat peringatan.
Apalagi, katanya, mereka yang ketahuan mengonsumsi narkoba akan lebih berat hukumannya.
Pada kesempatan itu ia menyatakan prihatin karena cukup banyak remaja
yang berhadapan dengan hukum akibat terlibat penyalahgunaan narkoba.
Pihaknya mengharapkan, kaum remaja menghindari pergaulan di jalanan yang rawan penyalahgunaan narkoba dan kejahatan lainnya.
"Hal itu bisa memunculkan perbuatan yang negatif. Meskipun mereka hanya
sekadar `gagah-gagahan` atau coba-coba seperti menenggak minuman keras
dan narkoba. Jangan dilakukan itu," katanya. [TMA, Ant] ( sumber: http://www.gatra.com)
Link Download fsson 2015 learnership intake iBooks PDF
-
*Reading Pdf fsson 2015 learnership intake Download Free Books in Urdu and
Hindi PDF*
Read fsson 2015 learnership intake iBooks BookBoon
Wе'vе саuѕеd...
3 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar